Cara mencegah stunting sebaiknya diperhatikan sejak dini, yakni sejak janin berada dalam kandungan atau dikenal dengan 1000 HPK anak. Hal ini disebabkan karena prevalensi ibu hamil di Indonesia yang mengalami kurang energi kronis (KEK) dan anemia masih cukup tinggi.
Stunting merupakan kegagalan fase tumbuh kembang anak akibat kurang gizi, infeksi berulang, dan stimulasi psikososial yang jauh dari kata cukup. Menurut WHO, stunting yang dialami oleh anak umumnya ditandai dengan tinggi anak lebih dari 2 divisi, yakni berada di bawah median Standar Pertumbuhan Anak yang dibuat oleh organisasi kesehatan dunia ini.
5 Cara Mencegah Stunting pada Anak Balita
Pertumbuhan pada anak tidak hanya dilihat dari berat badannya saja, namun juga dari tinggi badan. Tinggi badan juga merupakan faktor yang menandai stunting dan kebutuhan nutrisi anak seperti yang dikatakan mas juanda pada salah satu artikelnya beberapa hari yang lalu.
Jadi, stunting juga dapat dikatakan sebagai gangguan pertumbuhan sehingga membuat tubuh anak lebih pendek dibandingkan teman-teman seusianya. Sayangnya, tidak banyak yang tahu bahwa pendek merupakan tanda terjadinya masalah gizi kronis pada masa pertumbuhan si kecil yang nantinya akan berdampak hingga dia dewasa.
Lantas, adakah cara untuk mengatasi sekaligus pencegahannya? Simak ulasannya berikut ini.
Mencukupi Kebutuhan Nutrisi Sejak Hamil dan Rutin Periksa Kehamilan
Pemenuhan gizi selama masa kehamilan menjadi cara ampuh untuk mencegah stunting. Ibu hamil disarankan untuk mengkonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang berdasarkan anjuran dokter.
Rutin memeriksakan kondisi selama hamil juga sebagai langkah awal pencegahan stunting mengingat 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan) merupakan fase penting pertumbuhan anak. Pemerintah juga berperan luar biasa dalam memerangi stunting. Hal ini terbukti dengan adanya berbagai fasilitas dan pelayanan khusus untuk ibu hamil di tempat pelayanan kesehatan dan puskesmas.
ASI Eksklusif Saja untuk Bayi 0-6 Bulan
ASI saja selama 6 bulan juga berperan sebagai cara mencegah stunting pada anak. Selain itu, ASI eksklusif juga akan meningkatkan imun bayi.
Saat menyusui, ibu hamil harus mengkonsumsi makanan bergizi 2 kali lipat lebih banyak dibandingkan saat hamil. Ini untuk menjaga kualitas ASI sehingga bayi selalu tumbuh sehat. Istirahat siang juga merupakan cara meningkatkan ASI pada masa menyusui.
Rutin Pergi ke Posyandu
Selain berat, tinggi anak juga tidak boleh luput dari perhatian Anda. Anda bisa rutin pergi ke Posyandu yang diadakan tiap bulan atau mengunjungi klinik secara berkala. Ini bertujuan jika ditemukan adanya masalah kesehatan bisa segera mendapat penanganan yang tepat.
Perhatikan MP ASI
Cara mencegah stunting berikutnya adalah perhatikan pemberian makanan pendampingnya. Makanan Pendamping ASI baru boleh diberikan saat bayi berusia 6 bulan.
Hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian MP ASI adalah porsi, tekstur makanan, nilai gizi yang terkandung, variasi makanan, dan kuantitasnya. Pastikan menu makanan yang Anda berikan benar-benar mampu memenuhi kebutuhan nutrisi mikro dan makro sehingga dapat mencegah stunting. Pemberian makan saat umur 6 bulan, juga efektif untuk menanggulangi sakit perut yang sering menyerang bayi.
Penerapan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS)
Lingkungan yang kotor merupakan faktor penyebab timbulnya penyakit. Padahal anak-anak rentan terpapar penyakit.
Selain itu, hal ini juga menjadi penyebab risiko stunting pada anak. Pastikan Anda benar-benar memperhatikan kondisi lingkungan sekitar tempat tinggal Anda.
Baca juga Nutrisi Yang Dibutuhkan Ibu Menyusui
Mengingat dampak stunting juga bisa dirasakan oleh anak ketika mereka tumbuh dewasa, ada baiknya Anda mengkaji hal ini dengan benar. Selain itu, stunting juga akan berpengaruh pada kondisi kognitif anak. Terapkan cara mencegah stunting yang telah dibahas tadi secara konsisten.